Jumat, 25 Maret 2011

Players Quotes

 Fernando Torres, Spanyol
Jumat, 25 Maret 2011 14:14
"Salah satu yang paling sulit dalam sepak bola adalah belajar meraih kemenangan, terutama jika Anda bermain untuk Timnas"



Samir Nasri, Arsenal
Jumat, 25 Maret 2011 14:11
"Yang jelas melawan Luxemburg lebih penting ketimbang melawan Inggris atau Brasil, karena ini bukan laga persahabatan."

John Terry, Chelsea
Rabu, 23 Maret 2011 01:08
"Pemain datang untuk membela negara dan tertantang membuktikan diri pantas memakai kostum timnas."

 Franck Ribery, Prancis
Senin, 21 Maret 2011 07:30
"Liga Champions sangat penting bagi kami. Liga Europa hanyalah sampah yang harus dihindari,"




Emmanuel Adebayor, Real Madrid
Minggu, 20 Maret 2011 17:56
"Aku mungkin harus melakukan segalanya untuk bisa tetap bersama Real Madrid."




Roberto Mancini, Manchester City
Jumat, 18 Maret 2011 08:01
"Masalah Mario adalah ia selalu berpikir bahwa ia adalah pemain hebat,"



Jose Mourinho, Real Madrid
Jumat, 18 Maret 2011 08:00
"Masalah serius adalah apa yang terjadi di Jepang, bukan lolos ke final Liga Champions,"



Goran Pandev, Internazionale
Rabu, 16 Maret 2011 16:01
"Hanya kami yang percaya kepada diri kami, karena kami adalah Inter."




Wesley Sneijder, Internazionale
Kamis, 17 Maret 2011 03:33
"Kami selalu yakin kami bisa menang, dan saya pikir kami pantas memenangkannya."



Karim Benzema, Real Madrid
Selasa, 15 Maret 2011 07:58
"Lyon tim yang sangat solid. Aku mengenal mereka, sebaliknya mereka juga mengenalku dengan sangat baik."


Surga Untuk Bunuh Diri "AOKIGAHARA








 Di kaki Gunung Fuji, Jepang terdapat sebuah hutan seluas 32 kilometer persegi. Hutan itu bernama Aokigahara. Saking lebatnya, hutan itu dijuluki “lautan pohon”. Hutan Aokigahara memiliki bebatuan yang indah dan gua-gua es yang beberapa diantaranya jadi destinasi wisata populer. Namun, bukan itu yang paling menarik dari hutan itu. Tapi, adanya fakta bahwa Hutan Aokigahara adalah tempat populer bagi untuk bunuh diri.


Popularitas Hutan Aokigahara menjadi tempat bunuh diri diperkuat sebuah novel top Koroi Jukai karya Seicho Matsumoto. Novel yang terbut 1960 menceritakan tentang dua orang yang dimabuk cinta berkomitmen menakhiri nyawa demi cinta di hutan tersebut. Namun, sejarah Aokigahara sebagai tempat bunuh diri jauh sebelum novel itu beredar. Aura kematian sudah lama tercium dari hutan tersebut. Ritual ubasute, menyepi hingga ajal, dilakukan di hutan itu sejak abad ke 19.
Aokigahara bahkan disebut-sebut punya kaitan historis dengan setan atau hantu dalam mitologi Jepang. Sejak tahun 1950, lebih dari 500 orang mengakhiri nyawanya di hutan ini, atau rata-rata 30 orang tiap tahun.
Pada tahun 2002, 78 mayat ditemukan gantung diri dan membusuk di hutan ini. Jumlah itu mengalahkan rekor sebelumnya, yakni 73 mayat pada 1998. Pada 2003, jumlah bunuh diri naik menjadi 100. Di tahun itulah pemerintah jepang memutuskan menutup rapat-rapat informasi jumlah orang bunuh diri, untuk menurunkan popularitas Aokigahara sebagai lokasi bunuh diri.

 

Tingginya angka bunuh diri memicu pemerintah memasang papan imbauan larangan bunuh diri. Sejak tahun 1970, dibentuk tim yang terdiri dari polisi, relawan, dan jurnalis yang bertugas menyusur hutan mencari mayat-mayat. Namun, kerja tim tersebut kalah berat ketimbang pekerja hutan. Merekalah yang bertugas membawa mayat dari hutan ke pos penjagaan hutan.
Tubuh mayat yang kadang sudah membusuk diletakkan di kamar khusus untuk para korban bunuh diri. Para pekerja itu kemudian melakukan undian, siapa yang kalah akan diberi tugas khusus yaitu tidur di ruangan bersama jenazah. Sebab jika jenazah ditinggalkan sendirian, diyakini akan berakibat buruk. Arwah penasaran jenazah itu yang disebut yurei akan menjerit-jerit sepanjang malam. Tak hanya itu, jenazah itu akan berpindah dengan sendirinya.

Segala upaya dilakukan untuk menghentikan bunuh diri di Hutan Aokigahara. Salah satunya memasang CCTV dan melacak orang yang akan menuju hutan angker tersebut. “Terutama di Bulan Maret, akhir tahun fiskal. Lebih banyak orang datang ke Aokigahara karena buruknya kondisi ekonomi”. kata pegawai pemerintahan Prefektur Yamanashi, Imasa Watanabe.
Popularitas Hutan Aokigahara kembali mencuat setelah rilis film Jyukai, Lautan pohon di balik Gunung Fuji, karya sutradara Takimoto Tomoyuki. Film itu bercerita tentang empat orang yang memutuskan mengakhiri hidupnya di Aokigahara. Sutradara Takimoto sesumbar menemukan uang US$ 3.760 di sebuah dompet yang diduga milik orang yang bunuh diri.

Pernyataan Takimoto memicu rumor bahwa Aokigahara adalah “surga” bagi para pemulung yang memunguti harta tertinggal milik korban bunuh diri. Apalagi, beberapa orang mengklaim menemukan kartu kredit, tiket kereta api berlangganan, dan surat izin mengemudi milik si mati.
Pada Maret 2009, kantor berita CNN memberitakan Hutan Aokigahara. Dalam berita tersebut, Aokigahara disebut sebagai tujuan bagi orang-orang yang tertekan dan tidak kuat menanggung realita hidup.
Angka kematian akibat bunuh diri di negara matahari terbit ini memang luar biasa, terutama saat kondisi ekonomi mengalami penurunan. Ada 2.645 kasus bunuh diri tercatat pada bulan Januari 2009, naik 15 persen dari 2.305 pada Januari 2008. Paling banyak adalah kelas pekerja.


 Berikut adalah Foto para mayat di AOKIGAHARA





 



Inter Hampir Saja Dapatkan Messi

Sebuah fakta dibeberkan oleh agen ternama FIFA, Ernesto Bronzetti, hampir saja klub asal Italia, Internazionale, mendapatkan bintang Barcelona, Lionel Messi.
Presiden Inter, Massimo Moratti telah sejak lama menjadi penggemar Messi dan ingin bisa membawanya ke Serie A Italia, namun keinginannya tersebut hanya menjadi keinginan saja.
"Beberapa tahun yang lalu, Moratti terpikat dengan Messi," kata Bronzetti pada radio Kiss Kiss.
"Saya berada di rumah Messi dengan ayahnya dan saat itu dia masih 17 tahun. Ada sebuah kendala dalam kontrak, dia harus pindah dari kontrak sebagai pemain muda menjadi seorang pemain profesional, tapi dia sudah bermain untuk tim utama," tambahnya.
"Moratti telah menyuruh saya untuk pergi dan mendapatkan dia. Lionel dan ayahnya mempunyai janji dengan Barcelona sore itu untuk mendengarkan tawaran mereka," ungkapnya.
Rasa berutang budi kepada Barca yang membuat ayah Messi menerima penawaran dari Barca, padahal Inter memberikan penawaran yang melebihi dari yang diberikan oleh Barca.
"Saya bisa menjamin kepada Anda, bahwa Moratti berbicara dengan Messi dan ayahnya di telepon. Inter menawarkan 1 juta Euro lebih banyak dari Barca. Namun, dia lebih memilih bermain di Spanyol karena merasa berhutang banyak pada klub," tambahnya.
"Barcelona telah membawa obat yang sangat mahal dari Swiss untuk membantu dengan kekurangan hormon pertumbuhannya, tandasnya
Di masa kecil Messi memang memiliki kelainan dengan hormon pertumbuhannya, sehingga tinggi Messi dengan pemain seumurannya sangat berbeda, Messi lebih kecil dari teman-temannya.
Ketika berumur 11 tahun dan bermain di Newell Old Boys, Messi tak pernah menyentuh tanah saat duduk di bangku cadangan.
Kelainan tersebut yang membuat klub River Plate mengurungkan niat untuk membelinya, karena harus menanggung pengobatan yang waktu itu diperkirakan mencapai 800 USD per bulan.